BERITA

Rumah / Berita / Berita Industri / Dampak besar teknologi produksi terhadap ketahanan abrasi benang chenille chunky

Dampak besar teknologi produksi terhadap ketahanan abrasi benang chenille chunky

2024-12-05

Putaran benang: jembatan antara kekencangan dan ketahanan aus
Puntiran benang, yaitu struktur spiral yang dibentuk oleh perputaran serat sepanjang sumbu benang, merupakan salah satu faktor kunci yang mempengaruhi ketahanan abrasi benang. Benang chenille tebal . Benang dengan putaran tinggi berarti serat-seratnya terjerat lebih erat satu sama lain. Struktur rapat ini tidak hanya meningkatkan kekuatan keseluruhan benang, namun juga secara signifikan meningkatkan pembelian antar serat. Ketika benang terkena gaya eksternal, struktur yang rapat dapat memperkuat dan menahan keausan dengan lebih efektif, sehingga memperpanjang masa pakai benang.

Perlu dicatat bahwa semakin tinggi putarannya, semakin baik. Puntiran yang terlalu tinggi dapat menyebabkan benang menjadi terlalu kaku sehingga mempengaruhi kelembutan dan kenyamanan kain. Oleh karena itu, selama proses produksi, benang pelintiran perlu dikontrol secara wajar sesuai dengan kegunaan dan kebutuhan spesifik untuk mencapai keseimbangan terbaik antara ketahanan aus dan kenyamanan.

Kepadatan: Ditenun rapat untuk ketahanan aus
Selain benang lilitan, kepadatan kain juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi ketahanan abrasi benang chunky chenille. Kepadatan mengacu pada jumlah benang per satuan panjang, yang secara langsung menentukan kekencangan serat pada kain. Tenunan yang rapat membantu mengurangi jarak antar benang, sehingga mengurangi kemungkinan putusnya benang. Saat kain digosok atau ditarik, struktur serat yang rapat dapat menahan kekuatan erosi luar dengan lebih baik serta menjaga keutuhan dan keindahan kain.

Namun kepadatan yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kain menjadi terlalu berat sehingga mempengaruhi kenyamanan dan sirkulasi udara. Oleh karena itu, selama proses produksi, faktor-faktor seperti ketahanan aus, kenyamanan, dan kemampuan bernapas perlu dipertimbangkan secara komprehensif untuk menentukan kepadatan kain secara wajar.

Metode tenun: perpaduan keahlian dan ketahanan aus
Metode penenunan adalah mata rantai penting lainnya yang mempengaruhi ketahanan abrasi benang chenille tebal. Metode tenun yang berbeda akan memberikan karakteristik struktur dan kain yang berbeda, sehingga mempengaruhi ketahanan ausnya. Misalnya, meskipun metode tenunan polos sederhana, permukaan kain relatif halus, titik jalinan antar serat lebih sedikit, dan ketahanan ausnya relatif rendah. Metode tenun kepar atau satin meningkatkan stabilitas struktural dan ketahanan kain dengan mengubah metode jalinan serat.

Dalam proses produksi benang chunky chenille juga dapat digunakan teknik tenun khusus, seperti jacquard, bordir, dll., untuk meningkatkan lapisan dan estetika kain, sekaligus meningkatkan ketahanan ausnya sampai batas tertentu. Teknologi tenun khusus ini tidak hanya memperhalus tekstur dan warna kain, namun juga meningkatkan kemampuan kain untuk menahan keausan dengan meningkatkan titik jalinan dan kompleksitas antar serat.